Sebagai rahmatan
lil alamin, apakah Islam dirasakan oleh seluruh makhluk di bumi
ini? Jangan jauh-jauh, apakah pada masa kini Islam telah memberikan “rahmat”
pada perempuan? Para feminis sangat pesimistis dengan agama di mana patriarki
terjaga sempurna.
Saya merumuskan tiga hal yang menghambat suara perempuan
dalam arus pemikiran dan dakwah Islam di Indonesia yang sunyi senyap dan kurang
bergairah ini. Pertama, kurangnya pemikiran Islam Transformatif yang menyentuh
ketertindasan perempuan. Kedua, suara perempuan yang membeodan mereproduksi tatanan
sosial yang sama. Ketiga, penjegalan suara perempuan akibat pemisahan gender.
Penjelasan poin pertama detailnya begini. Kurangnya
pemikiran tentang Islam Transformatif yang dirumuskan Kuntowijoyo sebagai upaya
pembaharuan tatanan sosial yang lebih adil tidak pernah terasa hingga sekarang,
sejak gelombang Islamisasi tahun 1970-an yang dimotori oleh Nurcholis Madjid
dan kawan-kawan. Islam tetap mereproduksi tatanan sosial yang membuat perempuan
tetap menjadi manusia kelas dua.
Perang wacana Islam di di Indonesia terpolarisasi antara
pemahaman konservatif dan pro-demokrasi. Polarisasi ini seksama tapi tidak
memberikan sumbangan apa pun kepada perempuan, justru lebih menekankan pada
apologetik Islam dan lagi-lagi legitimasi untuk perempuan tetap berada dalam
struktur yang telah ada.
Jikalau sudah banyak upaya reformasi pemikiran dan
tafsir-tafsir lebih ramah perempuan, suara dari tafsir dan pemikiran tersebut
kalah dan dibungkam dalam wacana perdebatan pemikiran Islam yang sayup ini.
Pemikiran Islam terbawa pada isu pencegahan radikalisme dan upaya untuk
menunjukkan pada dunia internasional bahwa Indonesia tidak mereproduksi Islam
yang marah dan suka perang sebagai tandingan wacana Islam Timur Tengah.
Terkait poin kedua ihwal suara perempuan dalam dakwah
Islam kini hanya “membeo” dari struktur sosial yang menindas dirinya.
Ustadzah-ustadzah perempuan tidak bicara tentang pengalaman perempuan sebagai
makhluk bebas dan sadar tetapi mendengungkan kembali posisi perempuan dalam
struktur masyarakat. Menjadikan relasi ketertindasan perempuan yang resiprokal
dan kompleks terhadap laki-laki yang berdasarkan relasi kehidupan.
Perempuan sebagai partner, perempuan yang setara dengan
ribuan kata tapi…Dan
legitimasi yang digunakan adalah tafsir ulama laki-laki yang tentu saja
ketinggalan zaman. Ilmu keislaman yang diserap oleh para pendakwah ini bukan
Islam yang berasal dari suara perempuan seperti Asma Barlas, Fatimah Merrisi
ataupun Aminah Wadud. Perempuan yang mampu bersuara, menyuarakan suara
laki-laki yang mengharapkan perempuan tetap di tempatnya, dan bahkan
pembicaraan ini hanya terdapat pada perbincangan dengan pendengar sesama
perempuan itu sendiri.
Dan yang terakhir adalah pemisahan ruang gerak yang
menutup ruang bagi perempuan untuk berbicara. Pemikiran perempuan tidak
diangkat karena ada stigma bahwa perempuan tidak bisa rasional dan agama bukan
sesuatu yang pantas untuk dibuat menjadi “rasional”. Karenanya, lagi-lagi,
walaupun perempuan bisa berpikir dan berbicara, ruang mereka untuk berbicara
dipisah, dan buah pengetahuan mereka tidak dipercaya.
Dan saya menggunakan analogi putri duyung dalam
pembungkaman perempuan pada ranah agama ini. Ketika muncul kesempatan perempuan
untuk berbicara ketika mereka sudah bisa masuk ruang publik, mereka menjadi
putri duyung yang berhasil menukar ekornya dengan sepasang kaki, tapi tetap tak
bisa bicara tentang apa yang telah menimpa dirinya, segala usahanya. Tapi bukan
hanya karena putri duyung bisu, tapi tidak ada laki-laki yang mau mendengarkan
ceritanya.
Sumber: https://geotimes.co.id/kolom/agama/islam-dan-transformasi-sosial-bagi-perempuan/
Referensi Tambahan
Haynes, J. (2015). Religion in Global Politics: Explaining
Deprivatization. Jurnal Ilmiah
Peuradeun, 3(2),
199-216.
Idris, S & Tabrani, Z. A. (2017). Realitas Konsep Pendidikan Humanisme
dalam Konteks Pendidikan Islam. Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan
Konseling, 3(1), 96-113.
Lvina, E. (2015). The Role of Cross-Cultural Communication
Competence: Effective Transformational Leadership Across Cultures. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 3(1), 1-18.
Musradinur
& Tabrani. ZA. (2015). Paradigma Pendidikan Islam
Pluralis Sebagai Solusi Integrasi Bangsa (Suatu Analisis Wacana Pendidikan
Pluralisme Indonesia). Proceedings 1st Annual International Seminar on
Education 2015.
Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press, 77-86
Muttaqin, F. (2015). Early Feminist Consciousness and Idea
Among Muslim Women in 1920s Indonesia. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 3(1),
19-38.
Tabrani. ZA & Hayati.
(2013). Buku Ajar Ulumul Qur`an (1). Yogyakarta:
Darussalam Publishing, kerjasama dengan Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh
Tabrani. ZA & Masbur, M. (2016). Islamic Perspectives on
the Existence of Soul and Its Influence in Human Learning (A Philosophical
Analysis of the Classical and Modern Learning Theories). Jurnal Edukasi: Jurnal Bimbingan
Konseling, 1(2),
99-112.
Tabrani.
ZA. (2008). Mahabbah dan Syariat. Selangor: Al-Jenderami Press
Tabrani.
ZA. (2009). Ilmu Pendidikan Islam (Antara Tradisional dan Modern). Selangor: Al-Jenderami
Press
Tabrani. ZA. (2011).
Dynamics of Political System of Education Indonesia. International Journal
of Democracy, 17(2), 99-113
Tabrani. ZA. (2011). Nalar
Agama dan Negara dalam Perspektif Pendidikan Islam. (Suatu Telaah Sosio-Politik
Pendidikan Indonesia). Millah Jurnal Studi Agama, 10(2), 395-410
Tabrani.
ZA. (2011). Pendidikan Sepanjang Abad (Membangun Sistem Pendidikan Islam di
Indonesia Yang Bermartabat). Makalah disampaikan pada Seminar Nasional 1
Abad KH. Wahid Hasyim. Yogyakarta: MSI UII, April 2011.
Tabrani. ZA. (2012). Future
Life of Islamic Education in Indonesia. International Journal of Democracy,
18(2), 271-284
Tabrani. ZA. (2012). Hak
Azazi Manusia dan Syariat Islam di Aceh. Makalah disampaikan pada International
Conference Islam and Human Right, MSI UII April 2012, 281-300
Tabrani.
ZA. (2013). Kebijakan Pemerintah dalam
Pengelolaan Satuan Pendidikan Keagamaan Islam (Tantangan Terhadap Implementasi
Manajemen Berbasis Sekolah), Jurnal Ilmiah Serambi Tarbawi, 1(2),
65-84
Tabrani.
ZA. (2013). Modernisasi Pendidikan Islam (Suatu Telaah Epistemologi
Pendidikan), Jurnal Ilmiah Serambi Tarbawi, 1(1), 65-84
Tabrani.
ZA. (2013). Pengantar Metodologi Studi
Islam. Banda Aceh: SCAD
Independent
Tabrani.
ZA. (2013). Urgensi Pendidikan Islam dalam Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal
Sintesa, 13(1), 91-106
Tabrani.
ZA. (2014). Buku Ajar Filsafat Umum. Yogyakarta: Darussalam Publishing, kerjasama
dengan Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh
Tabrani.
ZA. (2014). Buku Ajar Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Bahan Ajar untuk
Mahasiswa Program Srata Satu (S-1) dan Program Profesi Keguruan (PPG)). Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press
Tabrani.
ZA. (2014). Dasar-Dasar Metodologi
Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Darussalam Publishing
Tabrani, Z. A. (2014). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif.
Tabrani, Z. A. (2014). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kualitatif.
Tabrani. ZA. (2014). Islamic Studies dalam Pendekatan Multidisipliner
(Suatu Kajian Gradual Menuju Paradigma Global). Jurnal Ilmiah Peuradeun, 2(2),
127-144.
Tabrani.
ZA. (2014). Isu-Isu Kritis dalam Pendidikan
Islam. Jurnal Ilmiah Islam Futura,
13(2), 250-270
Tabrani. ZA. (2014). Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur`an dengan Pendekatan Tafsir
Maudhu`i. Jurnal Ilmiah Serambi Tarbawi, 2(1),
19-34
Tabrani.
ZA. (2015). Arah Baru Metodologi Studi
Islam. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Tabrani.
ZA. (2015). Keterkaitan Antara Ilmu Pengetahuan dan Filsafat (Studi
Analisis atas QS. Al-An`am Ayat 125). Jurnal Sintesa, 14(2), 1-14
Tabrani.
ZA. (2015). Persuit Epistemologi of Islamic Studies (Buku 2 Arah Baru
Metodologi Studi Islam). Yogyakarta:
Penerbit Ombak
Tabrani.
ZA. (2016). Aliran Pragmatisme dan
Rasionalisasinya dalam Pengembangan Kurikulum 2013, dalam Saifullah Idris
(ed.), Pengembangan Kurikulum: Analisis Filosofis dan Implikasinya dalam
Kurikulum 2013, Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press 2016
Tabrani. ZA. (2016). Perubahan Ideologi Keislaman Turki (Analisis
Geo-Kultur Islam dan Politik Pada Kerajaan Turki Usmani). Jurnal
Edukasi: Jurnal Bimbingan Konseling, 2(2), 130-146.
Tabrani.
ZA. (2016). Transpormasi Teologis Politik Demokrasi Indonesia (Telaah Singkat
Tentang Masyarakat Madani dalam Wacana Pluralisme Agama di Indonesia). Al-Ijtima`i- International
Journal of Government and Social Science, 2(1), 41-60
Walidin, W.,
Idris, S & Tabrani. ZA. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Grounded Theory. Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press
Vohra, S. (2015). The Practice of Dowry in the
Perspective of Hinduism In India. Jurnal Ilmiah Peuradeun, 3(3),
363-370.